Rem termasuk salah satu komponen vital pada kendaraan anda. Kurang
mendapat perhatian, apalagi sampai salah memperlakukannya, bisa-bisa nyawa
taruhannya. Selain itu, sistem penghenti laju ini, ketika dibutuhkan mendadak,
harus bisa memperlakukannya dengan benar.
Rem blong umumnya terjadi pada kendaraan besar atau berat. Namun
bukan mustahil, gangguan itu menjangkit
pada mobil penumpang atau motor. Penyebabnya di antaranya selang rem bocor,
piston macet, brake-pad/shoe tipis/habis, ada udara (angin palsu) didalam
selang rem, master/booster rem bocor , dan kwaltas kampas rem yang jelek.
Kebanyakan semua diatas diesebakan oleh kwalitas dari kampas rem,
dari formulasi kampas rem, dari jenis metal (brake shoe , atau plat besi
kaampas rem yang tipis), sering kita sadari bahwa kita sering tidak
memperhatikan kwalitas, yang penting kampas rem murah, padahal kampas rem tidak
bisa lepas dari temperature atau panas.
Proses pengereman adalah perubahan energy kinetic menjadi energy
panas.
Kalau rumus fisikanya:
½ MV2 = MCp dT
dari formula tersebut bisa di simpulkan semakin besar berat
kendaraan, semakin besar kecepatan kendaraan akan menghasilkan panas yang besar
pula.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengendara agar rem
mobilnya berfungsi sebagaimana mestinya:
1. Brake pad/shoe atau kampas rem.
Untuk mengetahui kondisi kampas rem bisa dilakukan dengan
menjalankan mobil pada kecepatan rendah sambil menekan setengah pedal rem. Buka
jendela dan perhatikan dengan seksama suara pergesekannya. Baik mobil yang menggunakan
sistem rem cakram (disc) atau drum akan mengeluarkan suara gesekan metal
apabila kampas rem telah habis. Bila hal itu terjadi, segera ganti kampas rem
dengan produk baru yang dianjurkan pihak pabrikan untuk mendapatkan pengereman
yang maksimal. Sebab, apabila kampas yang habis tetap dibiarkan terpasang,
dapat menyebabkan pengikisan pada cakram atau dinding atas drum. Bila sudah
terkikis, tentunya biaya yang harus dikeluarkan akan jauh lebih mahal.
Sebaiknya ganti pad/shoe brake ketika sisa ketebalan sisa 2mm.
Lakukan pengereman berulang di segala kecepatan sehingga temperature
pengereman tinggi, apakah jarak pengereman semakin panjang, apakah dibutuhkan
injakan rem yang keras untuk menghentikan kendaraan. Apakah terjadi bunyi saat
temperature panas.
Untuk brake shoe lining, check kondisi ketebalan kampas rem, kalau
ketebalan kampas tidak berkurang dan timbul glazing/licin, itu menunjukan
kampas rem daya cengkeram rendah.
2. Tromol (drum).
Saat ini masih banyak mobil yang menggunakan sistem rem tromol atau
drum. Bila jarang dibersihkan, apalagi sering melalui genangan air, akan mudah
timbulnya karat pada rem tromol. Segera bersihkan karat yang ada pada pelindung
debu (dust cover) dengan amplas halus.Check diameter dari tromol apakah sudah
aus? Kalau sudah aus ganti tromol diameter yang sudah tidak standard akan
semakin memuai pada saat panas . Bersihkan pula sisa-sia karat yang menempel
pada kampas rem dengan amplas yang sama.Hati-hati saat memasang kembali
rangkaian rem tersebut atau minta bengkel kepercayaan Anda untuk melakukannya.
Bila sudah dipasang kembali, cobalah berjalan lambat untuk menguji kembali
keakuratan kerja rem.
3. Pengikisan cakram dan drum.
Bila pengikisan cakram atau drum sudah terjadi akibat kampas rem
yang sudah habis, Anda bisa membawa mobil Anda ke tukang bubut untuk dibubut
kembali. Hanya saja perlu dipertimbangkan secara matang untuk menentukan apakah
perlu dibubut kembali atau diganti baru. Kesalahan ukuran pembubutan bisa
berakibat fatal, karena rem sangat mungkin tidak bekerja maksimal.
Permukaan rotor yang tidak rata atau Scrath atau tergores akan mengakibatkan cepat habisnya kampas rem. Dan semakin tipis rotor akan mengakibatkan semakin susahnya rotor membuang panas yang diakibatkan oleh sistem pengereman sehingga rotor bisa pecah dan membahayakan pengemudi.
Rotor tipis juga akan mengakibatkan kegalan system ABS dan untuk mobil automatic yang menggunaka ECU akan mengakibatkan gangguan pada engine atau saat perndahan gigi.
4. Minyak rem.
Pelumas rem ibarat jantung dari sistem pengereman. Untuk itu volume
minyak rem dalam master rem harus selalu pada level yang ditentukan. Untuk
mengetahui jumlah minyak rem yang sesuai, bisa dilihat pada garis kontrol
ketinggian minyak rem di botolnya.
Kuras dan ganti minyak rem pada periode tertentu, misalnya 2 tahun
atau 40rb km sesuai petunjuk manual produsen.
Adanya kandungan air pada minyak rem menyebabkan karat pada piston,
juga kebocoran pada seal2 yang ada.
Gunakan jenis rem sesuai dengan yang di rekomendasikan dari ATPM,
Lihat DOT nya DOT3, DOT 4 dan DOT 5 , salah menggunakan akan berakibat fatal
misal yang harusnya DOT4 diisi dengan DOT 3.
5. Master rem.
Sistem pengereman yang kurang maksimal atau tidak pakem bisa diakibatkan
tidak efektifnya kinerja master rem. Biasanya disebabkan karena tekanan minyak
rem di dalam master rem berkurang. Untuk mengembalikan tekanan tersebut bisa
dilakukan dengan mengatur kembali tekanan angin di dalam master rem. Untuk itu,
siapkan kunci pas untuk membuka baut master silinder-nya. Sebelum baut dibuka,
minta tolong rekan Anda untuk membantu mengocok pedal rem. Ketika pijakan
berulang-ulang pada pedal rem berada di bawah, mintalah rekan Anda tersebut
untuk menahan pijakannya, sementara Anda mengendurkan baut master silinder.
Dengan cara ini minyak rem akan memancar dan Anda harus segera cepat
mengencangkannya baut itu kembali. Minta teman Anda untuk mengulangi pijakan
pada pedal rem. Bila pijakan paling akhir sudah tidak terlalu dalam, maka
perbaikan yang Anda lakukan sudah benar.
6. Rem tangan.
Lakukan inspeksi kabel pada handbrake (rem tangan). Pada gerigi
handbrake, Anda bisa melumurinya dengan gel pelumas atau grease (gemuk).
Sedangkan kabelnya sendiri dapat dilumuri minyak pelumas. Periksa level panjang
kabel melalui tuas handbrake. Jika tarikannya terlalu tinggi, Anda dapat
menguranginya melalui baut pengontrol. Gerakkan tuas handbrake berulang-ulang
agar gel pelumas dan minyak pelumas merata. Bila tarikan tuas handbrake sudah
pendek, tapi cengkeraman rem masih kurang baik, maka artinya kampas rem sudah
haus dan minta diganti.
Bila mengalami masalah dengan rem, perlu lakukan langkah-langkah
seperti ini
1. Cobalah memompa rem secepat mungkin.
2. Jika gagal, turunkan gigi persneling secara bertahap. Jangan
langsung dua atau tiga gigi sekaligus, membuat putaran mesin melebihi batas
maksimum dan jebol.
3. Tarik rem tangan dengan halus secara berkala tanpa melepas tombol
penahan. Intinya, jangan sampai roda belakang mengunci.
4. Bila harus segera berhenti karena di depan ada kendaraan,
serempetkan mobil ke tempat yang aman seperti trotoar, tebing, semak-semak,
pagar pembatas atau benda yang bisa menghentikan laju > tembok, pohon,
bumper truk/bus...
Sekiranya kondisi rem masih bagus, pengemudi dituntut melakukan
pengereman mendadak. Namun, bila perlakuannya juga salah, hal itu bisa
mengundang bahaya. Supaya mobil berikut penumpangnya aman, ikuti langkah di
bawah ini.
1. Injak pedal rem secara keras hingga terdengar bunyi decit
mengambang.
2. Jika roda mengunci, kurangi injakan pedal rem karena efeknya,
mobil tidak bisa dikendalikan tanpa
sistem abs, rem akan mengunci dan arah mobil akan cenderung bergerak lurus..
perlu diperhatikan juga arah "pantat" kendaraan ketika rem depan
mengunci perlunya sistem ebd.
3. Bisa juga dilakukan metode pulse braking. Yakni, menginjak rem
sekeras mungkin berulang-ulang. Dalam satu detik minimal ada 4 kali injakan.
4. Perhatikan spion dan lihat, apakah mobil di belakang—semisal truk
atau bus—bisa mengerem sebaik kita. Jika tidak dan sebelum "tercium",
cepat pindah jalur.masih menyambung info diatas..
rem blong bisa terjadi ketika semua bagian rem dianggap sehat dan
baik, tetapi tidak pada perlakuan atau cara pengereman itu sendiri.
No comments:
Post a Comment